Cara Menjawab Pertanyaan Sulit Dalam Sesi Wawancara

Wednesday, 20 October 2021


Pernahkah anda merasa kesulitan ketika menjawab pertanyaan yang diajukan oleh interviewer pada saat proses wawancara?

Anda tidak bisa memprediksi apa yang biasanya interviewer akan tanyakan nanti pada saat interview. Bisa saja interviewer memberikan pertanyaan yang berhubungan dengan culture perusahaan. Contoh pertanyaannya yaitu, tentang challenge yang pernah dihadapi kandidat di perusahaan sebelumnya dan bagaimana kandidat menghadapi challenge tersebut.

Dari pertanyaan ini, interviewer bisa mengetahui bagaimana kandidat melakukan sebuah problem solve bukan hanya dari segi teknikal melainkan dari sisi mentality kandidat. Misalnya, budaya kerja di perusahaan A lebih menantang daripada di perusahaan B. Apabila kandidat adalah orang yang suka dengan challenge, maka ia bisa fit untuk perusahaan A, namun apabila kandidat lebih suka dengan kondisi yang stabil, kandidat lebih cocok secara culture di perusahaan B.

Ada beberapa hal penting yang perlu kandidat persiapkan sebelum menghadapi wawancara sehingga tahu bagaimana cara menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh interviewer.

Pertama, wawancara kerja “the mindset”

Anda harus menyadari bahwa saat mendapatkan undangan wawancara kerja, anda adalah satu dari sekian banyak kandidat. Hard skill atau kompetensi dan pengalaman memang penting, namun pada saat wawancara yang lebih banyak dilihat oleh interviewer adalah soft skills yaitu bagaimana anda mengkomunikasikan pengalaman, kemampuan, serta membawakan diri selama proses wawancara tersebut berlangsung.

Selain itu, selama menjalani wawancara kerja, sebenarnya anda tidak hanya semata-mata berusaha menyampaikan kelebihan diri, namun bagaimana kelebihan anda dapat menjadi nilai tambah atau value untuk perusahaan. It’s not about you, but it’s about the company.

Wawancara juga bukan hanya bertujuan untuk perusahaan mencari kandidat yang tepat, namun kandidat pun berusaha mencari perusahaan yang tepat (two way exploration).

Kedua, to-do list pre-interview preparation

  • Know the company

Lakukan riset dan pahami, industri, kompetitor, produk, dan bagaimana perusahaan akan dapat tumbuh dan berkembang (rencana bisnis perusahaan dimasa depan).

  • Job requirements

Apabila anda melamar sebuah pekerjaan melalui job portal, cek kembali job description atau persyaratan yang sudah tertulis. Anda perlu mengasumsikan bahwa persyaratan tersebut akan menjadi bahan interview nanti.

  • Interviewer’s profile

Dengan adanya LinkedIn, anda akan lebih mudah untuk mempelajari terlebih dahulu profil pewawancara/interviewer. Bagaimana cara mengetahui siapa interviewer anda nanti? Anda bisa menanyakannya langsung kepada pihak terkait yang memberikan anda informasi wawancara.

  • Location survey

Jika wawancara dilakukan secara offline, pastikan anda sudah tahu lokasi perusahaan. Misalnya, perusahaan memiliki kantor pusat dan pabrik. Maka, anda perlu memastikan apakah anda akan wawancara di kantor pusat atau di pabrik. Jangan sampai anda salah alamat.

  • Time management

Pastikan berapa lama waktu tempuh yang diperlukan untuk sampai ke lokasi. Lebih baik anda datang lebih awal daripada datang terlambat.

  • Supporting docs

Pastikan anda membawa semua dokumen yang dibutuhkan, misalnya, mulai dari CV, Ijazah, dan dokumen lainnya.

  • Get enough sleep

Istirahatlah dengan cukup sebelum melakukan wawancara esok hari.

  • Relax

Anggaplah wawancara kerja ini sebagai sebuah proses untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.

Ketiga, 30-second check

  • Self appearance

Pastikan penampilan kita rapi, nyaman, dan profesional.

  • Smile, be comfortable being yourself

Jangan lupa tersenyum. Tunjukan bahwa kita nyaman dan percaya diri, dan yang paling penting adalah kita siap untuk berkontribusi.

  • Firm handshake

Antusiasme kandidat bisa terlihat dari bagaimana ia menjabat tangan. Maka dari itu, pada saat berjabat tangan, lakukanlah secara tepat dan sesuai dengan etiket.

  • Body language -> self-confidence not arrogance

Tunjukan bahwa anda memiliki kepercayaan diri atau self confidence, bukan arogansi.

  • Polite eye contact

Pandang interviewer ketika anda berbicara. Berikan pandangan yang sopan sehingga membuat anda dan interviewer nyaman. Perlu diketahui, pada saat wawancara online, mata kita perlu melihat ke kamera, bukan ke layar. Disitulah eye contact yang sesungguhnya.

  • Always speak clearly

Berbicaralah secara jelas. Jika wawancara dilakukan secara online dan menggunakan headset, pastikan fungsinya berguna dengan baik.

  • Remember all the important facts

Sampaikan pengalaman anda sesuai seperti yang ada di CV. Jangan sampai anda menyampaikan sesuatu yang berbeda dengan apa yang anda tulis di CV karena hal tersebut bisa membuat interviewer berasumsi bahwa anda bukanlah orang yang konsisten.

Keempat, interview types

Ada beberapa tipe-tipe interview yang anda harus pahami dulu. Hal ini nanti ada kaitannya dengan pertanyaan-pertanyaan yang dirasa susah untuk dijawab.

  • Walk-in-Interview

Ini biasanya untuk entry level dan sales. Untuk interview jenis ini, kuncinya adalah anda sebagai kandidat bisa menyampaikan segala sesuatunya dengan singkat, padat, dan jelas karena Walk-in Interview biasanya tidak lebih dari 1 jam. Interview ini juga biasanya digunakan oleh perusahaan ketika memerlukan talent secara cepat sehingga tidak memungkinkan untuk melakukan screening CV satu persatu.

  • Phone Interview

Biasanya dilakukan 15 menit sampai satu jam. Sebagai Headhunter, hal ini dilakukan juga untuk menilai kemampuan komunikasi kandidat.

  • Video Call Interview

Sejak masa pandemi, perusahaan banyak menerapkan Video Call Interview. Jangan lupa melihat ke lensa kamera untuk melakukan eye contact dengan interviewer.

  • Face to Face Interview

Persiapkan penampilan seprofesional mungkin dan jaga body language anda karena hal itu juga menjadi penilaian pada saat interview.

Kelima, interview models

  • Structured

Artinya, interviewer melakukan wawancara sesuai panduan yang sudah dimiliki oleh perusahaan. Setiap kandidat akan ditanyakan pertanyaan yang sama persis. Tujuannya adalah agar interviewer bisa melakukan komparasi mulai dari kompetensi, pengalaman, dan pengetahuan supaya bisa lebih mudah dalam mendapatkan kandidat yang lebih unggul.

  • Unstructured

Biasanya kandidat akan diajak “ngobrol” mulai dari membicarakan tentang pribadi, keluarga, bahkan hobi, namun sebetulnya unstructured interview ini tujuannya adalah membuat kandidat nyaman sehingga tanpa sadar mereka menunjukkan jati diri yang sesungguhnya. Dari interview ini maka akan terlihat apakah anda sesuai atau tidak dengan culture perusahaan.

  • Behavioral

Menggunakan metode STAR (Situation, Task, Action, Result). Kandidat bisa mempelajarinyai dan akan sangat mudah menjawab pertanyaan dengan metode ini apabila anda memiliki pengalaman yang relevan.

  • Situational/Case Study

Interviewer ingin tahu apakah kandidat pernah mengalami situasi atau kasus-kasus tertentu yang mungkin dinilai mirip dengan apa yang terjadi dengan perusahaan. Interviewer akan menilai dari bagaimana cara kandidat menyelesaikan suatu kondisi yang ada sampai solusi apa yang diberikan kandidat melalui case study tersebut.

  • Technical Interview

Biasanya digunakan untuk orang-orang berlatar belakang teknik atau IT. Contohnya adalah tes coding untuk posisi programmer.

  • Puzzle/logic

Bukan pertanyaan benar atau salah. Tujuannya adalah untuk mengetahui logika berpikir kandidat (runtut atau tidak). Contoh pertanyaannya, “Menurut anda, berapa banyak jumlah jendela dengan kusen aluminum yang ada di wilayah Jabodetabek?”. Dari pertanyaan seperti ini, interviewer hanya ingin tahu bagaimana anda menyikapi pertanyaan tidak terduga yang sepertinya tidak ada jawaban benar atau salah dengan melihat logika berpikirnya.

  • Pressure/Stress

Saat ini sudah jarang dilakukan, namun interview ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat seberapa tenang kandidat dalam menghadapi situasi tak terduga dimana mereka dihadapkan pada kondisi under pressure. Interviewer ingin mengetahui apakah kandidat tetap memberikan jawaban yang logis, runtut, dan benar pada saat menghadapi kondisi ini.

Kesimpulannya, jika anda sudah memahami 5 hal tersebut, anda bisa menyesuaikan diri untuk menjawab pertanyaan sulit yang diajukan oleh interviewer. Maka dari itu, persiapkan diri anda sebaik mungkin sebelum menghadapi wawancara.

Tag Label: